You are what you think you are :)

Habibie, Fenomena Sang Inspirator, Pahlawan Abad Teknologi dan Warisannya Kepada Negri

Bukanlah seorang B.J Habibie apabila salah satu dari aspek kehidupannya tidak memberikan inspirasi.

Jungkir Balik Menuju ODP (Officer Development Program) Bank Mandiri

Setelah lulus mau jadi apa?? Yah, hal kayak gitu sering banget jadi beban pikiran para fresh-graduate ex-mahasiswa di Indonesia

Daftar Registrasi NPWP Ternyata Mudah dan Cepat!!!

Prosesnya untuk sekarang cukup mudah koq, bahkan tidak perlu mengantri buat daftarnya, karena sebagian besar sudah bisa dilakukan dirumah sendiri, atau dari warnet

Thursday, August 18, 2016

Habibie, Fenomena Sang Inspirator, Pahlawan Abad Teknologi dan Warisannya Kepada Negri


“Cita-Citaku… uu..uu.. ingin jadi professor 
Bikin pesawat terbang seperti Pak Habibie”

Hampir semua anak yang lahir pada era tahun 90-an mungkin hapal cuplikan lagu diatas yang dinyanyikan oleh penyanyi cilik Joshua. Siapakah sebenarnya sosok Pak Habibie yang begitu fenomenal sampai menjadi inspirasi lagu anak-anak jaman dulu? Habibie memang bukan sosok tokoh pejuang dalam era penjajahan bukan juga pahlawan kemerdekaan  seperti Soekarno dan Moh. Hatta. Bisa dibilang Habibie adalah sosok pahlawan pada era baru teknologi modern. Sebuah sosok cendikia yang mengajarkan bahwa perjuangan sebagai pemuda-pemudi Indonesia tidak lagi melalui bambu runcing melainkan dengan inovasi dan kreatifitas. Inspirasi tersebut yang menuntun saya pada Sabtu (13/8) lalu untuk datang pada dua buah event yang diselenggarakan untuk menghormati 80 tahun sang inspirator: Habibie Festival yang diselenggarakan di Museum Nasional ( telah berakhir pada 14 Agustus 2016 ) dan event yang masih dilaksanakan sampai saat ini di Museum Bank Mandiri yaitu Pameran foto Habibie dan gebyar aneka lomba yang diselenggarakan berbagai komunitas yang tergabung dalam Friends Of Mandiri Museum. Pameran ini dibuka untuk umum mulai 24 Juli 2016 hingga 21 Agustus 2016 di Museum Bank Mandiri, Kota Tua – Jakarta Barat.


Penulis Bergaya di depan Stand Bank Mandiri pada Kegiatan Habibie Festival

Beberapa kegiatan komunitas yang dilaksanakan dalam rangka menghormati sang Inspirator Negri di Museum Bank Mandiri antara lain pameran foto, lomba menulis blog, bedah buku Golden Book / The Factorij & The Habibie Series, lomba membaca puisi dan mewarnai pesawat  R-80, lomba membuat pesawat dari kayu balsa, pameran komunitas dan penyisihan standup comedy, serta tidak lupa rangkaian kegiatan closing pada 21 Agustus 2016 yang mengadakan lomba foto dan final stand up comedy serta kegiatan membatik pesawat N-250. Kegiatan ini bisa menjadi alternative liburan bersama keluarga, sekaligus mengenalkan anak-anak akan seorang tokoh Indonesia yang telah menjadi inspirasi baik dalam perkembangan teknologi maupun dalam kehidupan pribadinya.


Babak Penyisihan Stand Up Comedy di Museum Mandiri dengan Final Lomba akan dilaksanakan 21 Agustus 2016

Latar Belakang Kehidupan Sang Inspirator
Bacharuddin Jusuf Habibie (B.J Habibie) lahir di Pare-Pare pada tanggal 25 Juni 1936 dan merupakan anak ke empat dari delapan bersaudara dari pasangan seorang ahli pertanian Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A Tuti Marini Puspowardojo. Masa sekolah B.J Habibie sebagian besar dilakukan di Bandung. Pada tahun 1954, beliau diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB) namun sebelum sempat menyelesaikan pendidikannya disana beliau menerima beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliah di RWTH Aacheen dengan mengambil jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi Konstruksi Pesawat Terbang. Selama 10 tahun dihabiskan beliau di RWTH Aacheen hingga mencapai gelar Doktor.
Bisa dibilang B.J Habibie adalah satu-satunya orang yang telah menolak tawaran kerja dari perusahaan internasional seperti Boeing dan Airbus yang tertarik dengan thesis yang beliau kerjakan selama kuliah tentang konstruksi ringan pesawat pada kecepatan supersonic dan hypersonic. Sepak terjang karirnya dihabiskan di Messerschmitt-Bölkow-Blohm (MBB) sebuah perusahaan manufaktur pesawat di Hamburg hingga beliau dipanggil kembali pada tahun 1974 ke Indonesia atas permintaan langsung Presiden Soeharto.

Inspirator Dengan Segudang Prestasi
Sebenarnya apa yang membuat sosok seorang Habibie menjadi fenomenal? Mengapa setiap orang tua mengidam-idamkan agar anaknya kelak dapat menjadi seperti “B.J Habibie”? Bisa dibilang hampir semua aspek kehidupannya dapat dijadikan teladan yang baik untuk anak bangsa sekarang. Setelah kembali ke Indonesia, beliau pernah menjabat sebagai Chief Executive Officer di Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) – sekarang PT. Dirgantara Indonesia (PT.DI). Di era kepemimpinannya, IPTN pernah menjadi pioneer dalam perancangan pesawat berkapasitas rendah yang dikenal dengan N-250 yang saat itu dikenal sebagai pesawat tercepat dikelasnya. Pada tahun 1978, beliau diangkat sebagai Menteri Riset dan Teknologi hingga pada tahun 1998 diangkat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia. Selain itu, beliau juga sempat menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia selama 1 tahun 5 bulan.

Potret Resmi B.J Habibie selama menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia
Di ranah internasional, Habibie juga dikenal sebagai innovator dalam era industri penerbangan modern. Beberapa prestasi lain yang pernah beliau terima secara international antara lain: 

  • Beliau pernah diangkat sebagai anggota kehormatan dari Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar Jerman Barat ( Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt ) pada tahun 1983. Pada yang sama juga beliau diterima sebagai fellow dari The Royal Aeronautical Society. 
  •       Pada tahun 1985, beliau resmi menjadi anggota The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences di Swedia dan juga anggota Academie Nationale de I’Air et de I’Espace, sebuah lembaga akademi  yang terfokus pada pengembangan keilmuan di bidang kedigantaraan di Perancis. 
  •       Pada Februari 1986, beliau resmi diangkat sebagai anggota The US Academy of Engineering 
  •      Beliau pernah menerima Award Von Karman dari lembaga ICAS ( International Council of the Aeronautical Sciences ) pada tahun 1992, sebuah Penghargaan sekelas Nobel dalam dunia kedigantaraan 
  •       Beliau juga pernah menerima Edward Warner Award  dari lembaga ICAO pada tahun 1994, sebuah penghargaan dalam bidang penerbangan yang dianugrahkan kepada para perintis yang telah memberikan kontribusinya dalam penerbangan sipil.
Peran serta pembentukan Bank Mandiri

Sebuah fakta mengejutkan bagi saya sebagai penulis, bahwa B.J Habibie ternyata juga memiliki peran besar dalam pembentukan perusahaan perbankan yang kelak menjadi tempat saya bekerja sekarang: Bank Mandiri. Pencetus utama merger 4 Bank milik pemerintah yaitu: Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Expor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) adalah tidak lain B.J Habibie yang saat itu menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Beliau bahkan tidak segan menghubungi kolega lamanya Dr. Josef Ackerman (Direktur Deutsche Bank di Frankfurt Jerman) untuk meminta nasihat, mengingat Dr. Ackerman merupakan seorang professional yang memiliki wawasan luas dalam dunia perbankan dan entrepreneurship. Setelah melalui proses merger, Bank Mandiri akhirnya resmi berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 melalui Peraturan Pemerintah No. 75 tahun 1998.

Bank Mandiri sebagai legenda Service Excellence merupakan buah tangan dari B.J Habibie


Kisah Cinta Sang Inspirator

Bukanlah seorang B.J Habibie apabila salah satu dari aspek kehidupannya tidak memberikan inspirasi. Bahkan sampai dengan kisah cinta sang inspirator dapat dijadikan contoh yang baik bagi kaum muda saat ini. Siapa yang tidak mengetahui kisah cinta Habibie dan Ainun, yang sempat diangkat ke layar lebar pada tahun 2012?

Kisah hidup Sang Inspirator yang diangkat kelayar lebar: Rudy Habibie (2016) dan Habibie & Ainun (2012)
B.J Habibie mempersunting pujaan hatinya almarhumah Hasri Ainun pada tanggal 12 Mei 1962. Keduanya merupakan teman satu SLTA. Setelah menikah, beliau memboyong Ibu Ainun ke Jerman untuk melanjutkan pekerjaan. Kehidupan mereka cukup berat, selama di Jerman mereka tinggal di sebuah rumah susun yang terletak di sebuah desa bernama Oberforstbach. Akses ke desa tersebut dari Aachen tempat Habibie bekerja menggunakan bus yang hanya lewat setiap 2 jam. Pada saat itu, Habibie dan Ainun harus bisa memanfaatkan penghasilan secara efektif. Penghasilan Habibie sebagai asisten  yang bekerja setengah hari pada Institut Konstruksi Ringan dari Universitas hanyalah setengah gaji seorang Diploma Engineur. Namun semua itu mereka lakukan bersama-sama. Dalam kehidupan sehari-hari mereka membantu satu sama lain seperti pada saat mengerjakan thesis, Ainun memberikan support  agar Habibie tidak patah semangat. Selain itu juga, Habibie terkadang membantu Ainun dalam melakukan pekerjaan rumah tanpa diminta.
Pada tahun 2010 merupakan berita duka bagi B.J Habibie. Kekasih hidupnya yang telah menemani selama 48 tahun berpulang kepada Sang Khalik karena penyakit kanker. Namun cinta beliau kepada almarhumah tidak pernah padam. Bahkan sampai saat ini beliau masih tetap melakukan ziarah rutin ke makam istrinya.

Sang Inspirator selalu melakukan ziarah rutin ke makam mediang istrinya

Terima kasih Allah, Engkau telah pisahkan kami
Sementara berada dalam keadaan berbeda
Istriku Ainun dalam Dimensi Baru dan Alam Baru
Saya dalam dimensi Alam Dunia
Jika sampai waktunya
Tugas kami di Alam Dunia dan di Alam Baru selesai
Tempatkanlah kami Manunggal di sisiMu
Karena Cinta Murni, Suci, Sejati, Sempurna dan Abadi
-B.J. Habibie-
Warisan Sang Inspirator
B.J Habibie merupakah seorang yang visioner. Kontribusi beliau terhadap Indonesia sampai saat ini merupakan bukti cinta beliau yang telah menjadi tekad kuat beliau pada saat kuliah di RWTH Aachen.
Sajak "Sumpahku!!!" yang pernah dibuat B.J Habibie sebagai bukti cinta beliau kepada Negri 1
Saat ini, ribuan pemuda-pemudi bangsa saat ini mencoba untuk menjadikan jejak hidupnya sebagai pembelajaran dan memberikan inspirasi untuk melanjutkan kuliah dan mengaplikasikan keilmuan mereka demi masa depan Indonesia. Bagi penulis sendiri, Habibie merupakan tokoh yang diidolakan, Habibie merupakan inspirator utama bagi saya untuk melanjutkan kuliah lagi. Sebuah fakta menarik yang saya temukan pada saat saya mengikuti Program Persiapan Keberangkatan Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan dimana pada program PK tersebut terdapat tugas untuk mempresentasikan tokoh yang menjadi inspirasi rekan-rekan penerima beasiswa. Hampir 50% dari penerima beasiswa  tersebut ( termasuk penulis sendiri ) menjadikan Habibie sebagai inspirasi mereka. Semoga dengan begitu Indonesia akan memiliki semakin banyak next generation B.J Habibie di masa depan. Siapakah yang akan menjadi B.J Habibie selanjutnya?

Sumber:
1. Makka, A. Makmur, The True Life of Habibie-Cerita Dibalik Kesuksesan, Pustaka IIMAN,2008.
2. https://en.wikipedia.org/wiki/B._J._Habibie
3. https://id.wikipedia.org/wiki/N-250

Dokumentasi: Penulis dan Google

Tulisan ini dibuat untuk diikutsertakan dalam Lomba Blog Inspirasi Perjalanan Habibie 80 Tahun.
Pameran foto Habibie dan gebyar aneka lomba yang diselenggarakan berbagai komunitas yang tergabung dalam Friends Of Mandiri Museum. Pameran ini dibuka untuk umum mulai 24 Juli 2016 hingga 21 Agustus 2016 di Museum Bank Mandiri, Kota Tua – Jakarta Barat.
Share: