Daftar Registrasi NPWP Ternyata Mudah dan Cepat!!!

Huaaa,, waktu menunjukkan pukul 12 tengah malam, cuma belum ada tanda-tanda mengantuk, ya iyalah, puas banget tidur setelah magrib tadi, sampe jam 10-an, yah kira-kira tiga jam setengah lah, makanya sampe sekarang udah ga ngantuk lagi..Akhirnya buat ngisi waktu, dan mencoba melelahkan diri kembali biar bisa tidur, ane coba ngebuat postingan baru tentang pengalaman ane hari ini: Registrasi NPWP!! Eng-ing-eng!!!!

Berawal dari ane yang sedang mengikuti proses seleksi bakal calon direktur (aamiin!!) disalah satu Bank terkemuka di Indonesia, yang meminta persyaratan NPWP pas Offering Letter-nya (Jangan pikir ane udah keterima yaaa,, proses ane jelas masih jauh banget buat nyampe tahap OL tersebut, yah tapi doain yah temen-temen^^), ane inisiatif buat registrasi NPWP. Yah, walaupun belum jelas diterima atau nggak nantinya, cuma ane pikir sebagai warga negara yang baik, kerja dimanapun ane harus tetep bayar pajak kaaan?? Makanya ane inisiatif buat registrasi NPWP sekarang..

Yang pertama ada dibenak ane ketika mau registrasi wajib pajak ini adalah proses yang rumit. Yang udah pernah buat KTP, SIM dan surat-surat keterangan lainnya pasti udah paham soal ini, gimana kita harus dioper sana-sini, uang pelicin lah, dan lain sebagainya biar prosesnya bisa jauh lebih cepat dari yang "pada umumnya".. Tetapi ternyata, hal-hal tersebut tidak ada dalam kamusnya ketika kita ingin mendaftar sebagai Wajib Pajak.

Prosesnya untuk sekarang cukup mudah koq, bahkan tidak perlu mengantri buat daftarnya, karena sebagian besar sudah bisa dilakukan dirumah sendiri, atau dari warnet. Nah, untuk prosesnya bakal ane jelasin sekarang, cuman ane cuma bisa ngasih info tentang proses untuk pendaftar Wajib Pajak pribadi aja, bukan untuk badan, ataupun perusahaan. Ini dia prosesnya buat dapetin NPWP buat pribadi:

1. Mendaftar Online melalui website e-registration Wajib Pajak

Nah buat langkah awal buat registrasi NPWP atas nama pribadi, sebenarnya kita bisa langsung meminta formnya langsung dari kantor pajak terdekat, atau kalau yang males, dan merasa repot, sekarang kita bisa lho mendownload formnya sendiri lewat internet, nah formnya sendiri ada di website e-registration Wajib Pajak, yang pertama kita lakukan adalah:

• Membuka link URL e-registration Wajib Pajak: http://ereg.pajak.go.id/ereg/wp/Login.do

Ketika halaman pagenya muncul, temen-temen bisa langsung membuat akun username baru. Hal ini diperlukan untuk login, dan mengisi form pendaftaran wajib pajak yang akan kita setor. Jadi yang pertama dilakukan setelah membuka url adalah mengklik tombol Buat Akun Baru.

Setelah itu bisa langsung mendaftarkan username dan password yang diinginkan
Setelah beres mendaftar, temen-temen bisa langsung login dengan username dan password yang udah dibuat, sampai masuk ke halaman sebagai berikut:

Nah, dimenu ini temen-temen bisa memilih jenis wajib pajak yang ingin di daftarkan apa itu untuk perseorangan pribadi, untuk suatu badan atau yang lainnya. Setelah memilih jenis wajib pajak, temen-temen tinggal mengisi form registrasi wajib pajak yang kelak akan disetorkan ke KPP(Kantor Pelayanan Pajak) terdekat.

• Cetak Form Registrasi dan Surat Keterangan Sementara Wajib Pajak

Setelah data diisi secara lengkap dan disimpan, akan ada 2 dokumen yang temen-temen harus cetak/ print yaitu Formulir Registrasi Wajib Pajak yang udah temen-temen isi, dan juga Surat Keterangan Terdaftar Sementara Wajib Pajak. Nah kedua dokumen tersebut yang harus dibawa atau dikirimkan ke KPP terdekat..

Kalo temen-temen liat gambar di atas, ketika mendaftar melalui sistem online, secara otomatis kantor tempat kita akan didaftarkan untuk pengajuan NPWP telah ditentukan yang paling dekat dengan area domisili kita. Mengenai kode KPP tiap daerah dapat dilihat melalui link URL ini:

Alamat dan Kode KPP se-Indonesia

Di gambar tertulis KPP terdaftar 404 yang bila dilihat ditautan menandakan bahwa ane terdaftar di KPP Pratama Bogor yang alhamdulillah cukup dekat dengan rumah ane!!

2. Menyiapkan dokumen yang diperlukan
Sebelum meluncur ke KPP terdekat, sebaiknya kita persiapkan dulu dokumen yang diperlukan, yaitu:

• Fotokopi identitas (KTP, SIM, dll)
• Formulir Registrasi Wajib Pajak (yang cetak di website)
• Surat Keterangan Sementara (yang juga dicetak melalui website)

3. Penyerahan dokumen ke KPP

Nah tahap akhir adalah penyerahan dokumen yang diperlukan. Untuk proses penyerahannya ga ribet koq. Kalo bingung disana mau ngapain, tinggal tanya satpam aja yang berjaga disana. Pengalaman ane kemarin sih, satpamnya baik, ramah, dan senyum-senyum (agak ngeri sih senyum-senyum sendiri) gitu dalam melayani pendatang yang kebingungan. Kalo menurut keterangan satpam yang melayani ane kemarin sih, proses pencetakan kartu NPWPnya sendiri seharusnya ga makan waktu lama, paling cuma 10-15 menit per pendaftar Wajib Pajak. Sayangnya kemarin ketika ane dateng, para petugas pelayannya sedang ada urusan ditempat lain. Ane dateng jam 10 pagi, dan katanya disuruh balik lagi buat ngambil kartu NPWP sekitar jam 1 siang. Yah, untungnya rumah ane deket dari kantor KPP nya jadi ane sempetin buat pulang ke rumah dulu.

Sekitar jam setengah 3 siang ane balik lagi ke KPP yang bersangkutan, dan hasilnya, foila ane langsung diberikan kartu NPWP yang udah jadi, yang artinya, ane udah resmi terdaftar sebagai Wajib Pajak. Lumayan cepet dan ga ribet kan prosesnya??

Oiya, ane kira kartunya cuma selembar kertas tanda bukti warna kuning, seperti yang pernah diperlihatkan bokap ane ke ane, ternyata sekarang bentuknya hampir menyerupai kartu ATM, lumayanlah jadi ga perlu takut cepet rusak / sobek.

Yah, segitulah yang bisa ane share tentang pengalaman mendaftar NPWP kemarin. Semoga bisa bermanfaat buat para pembaca yang juga ingin mendaftar sebagai wajib pajak. Yah, walaupun saat ini sedang kisruh penyelewengan pajak ke kantung pribadi orang-orang tertentu. Teman-teman jangan sampai terprovokasi untuk enggan membayar pajak. Kalau kata ane sih, soal penyelewengan dana itu biar urusan yang berwenang sama Tuhan, kita ga perlu ikut-ikutan jadi pelanggar aturan dengan tidak membayar pajak. Yang penting dengan membayar pajak, kita sudah berniat berpartisipasi untuk membangun negri ini. Toh kenyataannya, fasilitas negara yang kita pakai, sebagian besar sudah didanai oleh pajak juga kan?? Hari gini ga bayar pajak?? Apa kata dunia??