Assalamualaikum wr.wb..
Akhirnya ane balik lagi. Yah, itung-itung sambil nunggu donlotan ane yang belum beres(download apa hayoooo?? itu rahasia hehehe...). Tapi setelah dilihat-lihat, ternyata isi sebelumnya dibuat 1 tahun lalu wkwkwkwk. Semoga setelah ini ane dapet ngisi blog ini sesering mungkin, dengan entri" yang bermanfaat hehe..
Nah, sekarang ane mau ngebahas tentang Diagram blok sistem komunikasi. Tadinya sih, ane mau ngebahas tentang tempat wisata, tapi mengingat status ane (sebagai mahasiswa teknik telekomunikasi), paling ngga harus ada entri yang berisikan tentang dunia pertelekomunikasian kan, salah satunya dengan diagram blok sistem komunikasi ini hehe...
Akhirnya ane balik lagi. Yah, itung-itung sambil nunggu donlotan ane yang belum beres(download apa hayoooo?? itu rahasia hehehe...). Tapi setelah dilihat-lihat, ternyata isi sebelumnya dibuat 1 tahun lalu wkwkwkwk. Semoga setelah ini ane dapet ngisi blog ini sesering mungkin, dengan entri" yang bermanfaat hehe..
Nah, sekarang ane mau ngebahas tentang Diagram blok sistem komunikasi. Tadinya sih, ane mau ngebahas tentang tempat wisata, tapi mengingat status ane (sebagai mahasiswa teknik telekomunikasi), paling ngga harus ada entri yang berisikan tentang dunia pertelekomunikasian kan, salah satunya dengan diagram blok sistem komunikasi ini hehe...
Sebenernya Diagram Blok Sistem Komunikasi itu apa aja sih?? Gimana caranya kita bisa ngobrol dengan teman-teman kita lewat handphone (dibaca henpon), atau kirim-kirim pesan pake sms atau e-mail (dibaca imel). Ane bakal jelasin step-by-stepnya mengenai diagram blok sistem komunikasi, tapi biar gampang coba temen-temen pantengin gambar dibawah ini dulu:
Nah, udah cukup dipantengin gambarnya?? Sekarang kita tau dari gambar diatas komponen-komponen penting dalam suatu diagram blok sistem komunikasi antara lain baseband, modulator, up converter, amplifier dan antena yang keseluruhannya berada disisi pengirim, sedangkan disisi penerima terdapat antena, LNA(Low Noise Amplifier), down-converter, demodulator, dan kembali ke bentuk baseband, dimana antara sisi pengirim dan sisi penerima dipisahkan oleh suatu media transmisi berupa macam-macam, bisa udara, kabel, air, danlainlain. Sekarang ane bakal jelasin satu persatu kamsud berikut fungsi dan kegunaannya dari masing-masing bagian diagram blok sistem komunikasi ini.
1. Baseband
1. Baseband
Tahap pertama dari diagram blok sistem komunikasi kita mulai dari baseband, sebenernya baseband itu apa sih?? Baseband adalah suatu tipe kanal frekuensi dimana transmisi data dilakukan hanya pada satu kanal saja. Nilai frekuensi baseband yang mengandung sinyal informasi memiliki frekuensi sangat rendah (hampir mendekati nol Hertz). Tetapi dari sinilah sinyal informasi dalam blok komunikasi dimulai. Ketika masih dalam frekuensi baseband sendiri, sinyal informasi mengalami berbagai macam perlakuan, antara lain Konversi, Error Control, dan Pengkodean Sinyal.
Konversi yang dimaksud dalam baseband adalah konversi sinyal dari analog ke digital. Lho, kenapa sih diperlukan konversi sinyal analog ke digital??Bermacam-macam sinyal didunia ini memang banyakan analog, tetapi sayang perangkat/device yang digunakan manusia tidak bisa mengolah sinyal dalam bentuk kontinyu tersebut, melainkan masih bekerja dalam domain diskrit. Oleh karena itu diperlukan konversi dari bentuk sinyal kontinyu(analog) kedalam bentuk diskrit(digital). Nah mengenai bagaimana proses konversinya ga akan ane jelasin sekarang, tetapi ane dapet referensi cukup bagus disini. Kebetulan yang punya blog adalah senior ane sendiri hehe..
Proses kedua dalam sinyal baseband adalah Error Control. Nah, setelah diubah kedalam bentuk sinyal digital, sinyal informasi baseband akan mengalami proses error control. Proses error control disini dilakukan dengan penambahan bit-bit bernama parity. Fungsi parity disini nanti akan digunakan pada penerima, dimana bit-bit informasi akan dicek kebenarannya melalui bit pariti ini, yang kemudian akan dibenarkan bit-bit yang salahnya. Metode eror kontrol ada bermacam-macam. Yang umum dikenal ada Liner Block Code, Cyclic Code, Convolutional Code, metode Red Solomon dan lain-lain, dan mungkin akan ane jelasin lagi lain waktu.
Konversi yang dimaksud dalam baseband adalah konversi sinyal dari analog ke digital. Lho, kenapa sih diperlukan konversi sinyal analog ke digital??Bermacam-macam sinyal didunia ini memang banyakan analog, tetapi sayang perangkat/device yang digunakan manusia tidak bisa mengolah sinyal dalam bentuk kontinyu tersebut, melainkan masih bekerja dalam domain diskrit. Oleh karena itu diperlukan konversi dari bentuk sinyal kontinyu(analog) kedalam bentuk diskrit(digital). Nah mengenai bagaimana proses konversinya ga akan ane jelasin sekarang, tetapi ane dapet referensi cukup bagus disini. Kebetulan yang punya blog adalah senior ane sendiri hehe..
Proses kedua dalam sinyal baseband adalah Error Control. Nah, setelah diubah kedalam bentuk sinyal digital, sinyal informasi baseband akan mengalami proses error control. Proses error control disini dilakukan dengan penambahan bit-bit bernama parity. Fungsi parity disini nanti akan digunakan pada penerima, dimana bit-bit informasi akan dicek kebenarannya melalui bit pariti ini, yang kemudian akan dibenarkan bit-bit yang salahnya. Metode eror kontrol ada bermacam-macam. Yang umum dikenal ada Liner Block Code, Cyclic Code, Convolutional Code, metode Red Solomon dan lain-lain, dan mungkin akan ane jelasin lagi lain waktu.
Proses terakhir dari sinyal baseband adalah proses Line Coding. Line coding adalah suatu proses transmisi sinyal diskrit, dimana deretan bit-bit digital tersebut akan direpresentasikan kedalam bentuk sinyal dalam domain waktu dan amplituda. Proses Line coding sendiri bermacam-macam, ada Non Return Zero, Bipolar AMI, Manchester, HDB3, B8ZS, dan lain-lain.
Contoh-contoh line coding a.Manchester, b.Bipolar AMI, c. NRZ code
2. Modulator-Demodulator
Tahap selanjutnya dari blok sistem komunikasi adalah proses modulasi. Proses modulasi adalah proses penumpangan sinyal. Dalam proses modulasi, penumpangan sinyal dilakukan oleh sinyal carrier. Modulasi secara garis besar dilakukan dengan 3 cara, yaitu proses penumpangan dengan melalui amplitudo, frekuesi, dan fasa. Proses modulasi sendiri terdiri dari 2 jenis, yaitu modulasi analog(AM, FM, PM) dan modulasi digital(ASK, PSK, dan FSK). Berikut bakal ane jelasin garis besar mengenai jenis-jenis modulasi tersebut.
- Modulasi Analog
Dalam modulasi analog, sinyal informasi ditumpangkan kedalam sinyal analog carrier. Proses modulasi dapat dianalogikan dengan sinyal informasi sebagai penumpang, dan sinyal carrier sebagai transportasi pembawa yang berfungsi mengantarkan penumpang sampai ke tujuan. Modulasi analog dibagi menjadi3 macam berdasarkan respon yang digunakan sinyal carrier untuk menumpangkan sinyal informasi yaitu amplitudo modulation(AM), frequency modulation(FM), dan phasa modulation(PM). Modulasi analog sering digunakan dalam komunikasi televisi, radio, dll.
- Modulasi Digital
Dalam modulasi digital, sinyal informasi dalam bentuk bit-bit direpresentasikan kedalam bentuk sinyal analog tertentu. Bit-bit yang direpresentasikan bisa dalam jumlah 1 bit(biner) atau pun lebih yang dikelompokkan kedalam bentuk simbol (1,0 atau 00,01,11,10,dll). Representasi simbol tersebut dilakukan dalam 3 bentuk, representasi yang dibedakan berdasarkan amplitudo atau sering disebut juga Amplitudo Shift Keying(ASK), frekuensi sering disebut Frequency Shift Keying(FSK), dan fasa atau sering disebut juga Phase Shift Keying(PSK).
Tentunya selain proses modulasi dipengirim, perlu dilakukan juga proses pembalikan dipenerima, dimana sinyal informasi yang ditumpangkan atau direpresentasikan kedalam sinyal carrier dikembalikan lagi kedalam bentuk sinyal baseband. Proses tersebut disebut sebagai proses demodulasi. Mengenai proses demodulasi seperti apa, akan ane jelasin pada pertemuan selanjutnya.:D
3. UpConverter-DownConverter
Tahap selanjutnya dari sistem komunikasi adalah blok up converter dan down converter. Up converter disisi pengirim digunakan untuk meningkatkan sinyal dari frekuensi modulasi kedalam frekuensi yang lebih besar untuk ditransmisikan( frekuensi radio ). Nah, sekarang yang perlu ditanyakan, kenapa harus menggunakan frekuensi radio?? Kenapa sinyal tidak ditransmisikan langsung kepada penerima setelah melewati blok modulator?? Hal ini berhubungan dengan blok terakhir dari sistem komunikasi ini yaitu antena. Pada umumnya, ukuran suatu antena berbanding terbalik dengan jenis frekuensi yang digunakan. Bisa dibayangin kalau sinyal dikirimkan saat masih dalam bentuk intermediate frequency (frekuensi keluaran modulator setelah diberi sinyal carrier) yang besarnya cuma sekitar 70-250Mhz pada komunikasi terestrial, berapa besar ukuran antena handphone yang harus digunakan oleh temen-temen .
Blok selanjutnya di penerima sebelum sinyal dioleh oleh demodulator adalah down converter. Fungsi down converter adalah membalikan sinyal dari frekuensi radio kembali menjadi frekuensi intermediate yang akan diolah oleh blok demodulator. Tentunya sinyal termodulasi tersebut masih memiliki komponen sinyal carrier, karena proses pemisahan sinyal carrier dengan sinyal informasi dilakukan pada blok demodulator.
4. Amplifier-Low Noise Amplifier
Blok yang satu ini pasti udah sering temen-temen denger. Yap, amplifier atau yang disebut penguat adalah perangkat sistem komunikasi yang digunakan untuk menguatkan sinyal radio frekuensi sebelum dipancarkan oleh antena. Kinerja bagus tidaknya suatu amplifier dilihat berdasarkan parameter berikut:
Tentunya selain proses modulasi dipengirim, perlu dilakukan juga proses pembalikan dipenerima, dimana sinyal informasi yang ditumpangkan atau direpresentasikan kedalam sinyal carrier dikembalikan lagi kedalam bentuk sinyal baseband. Proses tersebut disebut sebagai proses demodulasi. Mengenai proses demodulasi seperti apa, akan ane jelasin pada pertemuan selanjutnya.:D
3. UpConverter-DownConverter
Tahap selanjutnya dari sistem komunikasi adalah blok up converter dan down converter. Up converter disisi pengirim digunakan untuk meningkatkan sinyal dari frekuensi modulasi kedalam frekuensi yang lebih besar untuk ditransmisikan( frekuensi radio ). Nah, sekarang yang perlu ditanyakan, kenapa harus menggunakan frekuensi radio?? Kenapa sinyal tidak ditransmisikan langsung kepada penerima setelah melewati blok modulator?? Hal ini berhubungan dengan blok terakhir dari sistem komunikasi ini yaitu antena. Pada umumnya, ukuran suatu antena berbanding terbalik dengan jenis frekuensi yang digunakan. Bisa dibayangin kalau sinyal dikirimkan saat masih dalam bentuk intermediate frequency (frekuensi keluaran modulator setelah diberi sinyal carrier) yang besarnya cuma sekitar 70-250Mhz pada komunikasi terestrial, berapa besar ukuran antena handphone yang harus digunakan oleh temen-temen .
Blok selanjutnya di penerima sebelum sinyal dioleh oleh demodulator adalah down converter. Fungsi down converter adalah membalikan sinyal dari frekuensi radio kembali menjadi frekuensi intermediate yang akan diolah oleh blok demodulator. Tentunya sinyal termodulasi tersebut masih memiliki komponen sinyal carrier, karena proses pemisahan sinyal carrier dengan sinyal informasi dilakukan pada blok demodulator.
4. Amplifier-Low Noise Amplifier
Blok yang satu ini pasti udah sering temen-temen denger. Yap, amplifier atau yang disebut penguat adalah perangkat sistem komunikasi yang digunakan untuk menguatkan sinyal radio frekuensi sebelum dipancarkan oleh antena. Kinerja bagus tidaknya suatu amplifier dilihat berdasarkan parameter berikut:
- Gain
Gain suatu amplifier merupakan perbandingan antara daya output yang dikerluarkan oleh amplifier setelah dikuatkan dengan daya masukan sinyal kedalam amplifier. Besarnya gain dihitung secara logaritmik, bisa dilihat dipersamaain berikut:
- Bandwidth
Parameter amplifier kedua adalah bandwidth. Bandwidth amplifier merupakan selang frekuensi dimana penguatan bekerja secara maksimal. Range bandwidth suatu amplifier dibatasi oleh half power points. Half power points adalah frekuensi yang dikuatkan pada amplifier dimana daya yang dikeluarkan oleh amplifier sudah menurun 3dB, atau setengahnya dari daya maksimumnya
- Effisiensi
Effisiensi antena adalah ukuran seberapa besar sumber daya amplifier digunakan pada output amplifier. Daya terdisipasi yang tidak terpakai oleh amplifier akan berubah menjadi panas. Amplifier dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan efisiensinya, sebagai contoh kelas A dengan efisiensi daya 10-25%, kelas AB dengan efisiensi 35-55%, dan kelas D dengan efisiensi mencapai 90%.
- Linearitas
Suatu amplifier harus bekerja pada daerah linear. Namun, ketika suatu daya input dikuatkan sampai pada titik tertentu, amplifier akan bekerja pada titik saturasi. Ketidaklineran suatu penguat akan mengakibatkan distorsi sinyal, yang berujung pada munculnya sinyal bayangan baru yang tidak dikehendaki. Untuk menjaga amplifier tetap bekerja pada titik linear digunakan beberapa teknik seperti sistem feedback, atau pada teknologi satelit digunakan sistem IBO dan OBO.
Blok pada penerima yang berfungsi menyerupai amplifier adalah Low Noise Amplifier. Pada LNA, sinyal informasi yang sudah melemah ketika diterima oleh antena dikuatkan kembali dan efek noise pada sinyal tersebut dikurangi oleh gain LNA itu sendiri. Walaupun pada kenyataannya setiap perangkat menyumbangkan noise pada sinya informasi, akan tetapi sangat penting dalam suatu LNA untuk menguatkan daya sinyal yang diinginkan, dengan memberikan noise dan distorsi seminimal mungkin agar tidak merusak sinyal informasi yang dikirimkan.
5. Antena
Blok pada penerima yang berfungsi menyerupai amplifier adalah Low Noise Amplifier. Pada LNA, sinyal informasi yang sudah melemah ketika diterima oleh antena dikuatkan kembali dan efek noise pada sinyal tersebut dikurangi oleh gain LNA itu sendiri. Walaupun pada kenyataannya setiap perangkat menyumbangkan noise pada sinya informasi, akan tetapi sangat penting dalam suatu LNA untuk menguatkan daya sinyal yang diinginkan, dengan memberikan noise dan distorsi seminimal mungkin agar tidak merusak sinyal informasi yang dikirimkan.
5. Antena
Parameter terakhir dari blok siskom adalah antena. Temen-temen pasti dah pada tau apa itu antena. Secara definisi antena adalah suatu transformator gelombang dari gelombang terbimbing dalam medium kabel, kedalam medium tak terbimbing seperti medium udara, atau ruang bebas dan sebaliknya. Dengan kata lain, dengan menggunakan antena, sinyal informasi akan dikirimkan secara nirkabel melalui medium udara menuju ke penerima. Yang nantinya sinyal informasi tersebut akan mengalami berbagai macam perlakuan dalam medium udara seperti pemantulan, peredaman dll.
Jenis antenna ada bermacam-macam dan masing-masing jenis antena tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Topik mengenai antena secara khusus bakal ane jelasin pada lain waktu, karena bakal jadi bahan pembahasan yang cukup panjang hehe..
Akhirnya selesai juga penjelasan ane tentang blok sistem komunikasi .Yah mungkin baru segini dulu yang bisa ane jelasin. Ane yakin temen-temen disini pasti masih pada bingungkan?? Bagus kalau masih pada bingung, berarti masih banyak hal yang bisa digali dari yang ane sampaiin ke temen-temen. Itu tugas temen-temen sendiri untuk mencari tahu hehe.. Ane cuma bisa mengantarkan temen-temen pembaca untuk mengenal seperti apa dunia telekomunikasi saat ini. Oh iya, yang ane bahas ini baru mencakup garis besar blok komunikasi nirkabel seperti terestrial dan satelit. Masih ada teknologi transmisi dengan menggunakan kabel seperti optik, kabel LAN, dan lain-lain. Mungkin bloknya menyerupai seperti ini, dengan beberapa sedikit perubahan seperti tidak digunakannya antenna dan lain-lain. Sekian penjelasan dari ane, terima kasih udah menyimak.
Wassalam
Oiya jgn lupa mengunjungi trit-trit ane yang lain:
Wisata pemandian air panas gunung pancar
Akhirnya selesai juga penjelasan ane tentang blok sistem komunikasi .Yah mungkin baru segini dulu yang bisa ane jelasin. Ane yakin temen-temen disini pasti masih pada bingungkan?? Bagus kalau masih pada bingung, berarti masih banyak hal yang bisa digali dari yang ane sampaiin ke temen-temen. Itu tugas temen-temen sendiri untuk mencari tahu hehe.. Ane cuma bisa mengantarkan temen-temen pembaca untuk mengenal seperti apa dunia telekomunikasi saat ini. Oh iya, yang ane bahas ini baru mencakup garis besar blok komunikasi nirkabel seperti terestrial dan satelit. Masih ada teknologi transmisi dengan menggunakan kabel seperti optik, kabel LAN, dan lain-lain. Mungkin bloknya menyerupai seperti ini, dengan beberapa sedikit perubahan seperti tidak digunakannya antenna dan lain-lain. Sekian penjelasan dari ane, terima kasih udah menyimak.
Wassalam
Oiya jgn lupa mengunjungi trit-trit ane yang lain:
Wisata pemandian air panas gunung pancar
nice...
ReplyDeleteblog yg sgt baik...
hehe thanks gan, lain kali kasih nama ya biar tau siapa yang komen hehe..
ReplyDeletePenjelasannya keluar di kisi" ujian :)
ReplyDeletesemoga bermanfaat, sukses buat ujiannya :)
Deletebaru liat blognya kak harfan.... hehehe :)
ReplyDeletemaksih bgt ka :) semoga menjadi pahala dan dibalas lebih baik orang yang maha kuasa :)
ReplyDeletemantap gan penjelasannya.hatur nuhun
ReplyDelete